Kenapa Beruang Di Rusia Jinak
Mansur suka mengendarai truk, bermain bersama para pilot, dan bahkan masuk ke dalam kokpit “menerbangkan” pesawat — dan dia seekor beruang.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Kirsten Macintyre / California Department of Fish and Wildlife
Beruang yang mengalami penyakit misterius di California sedang menjalani pemeriksaan.
Nationalgeographic.co.id—Sebuah penyakit misterius telah membuat beberapa beruang di California, Amerika Serikat, jadi jinak terhadap manusia seperti anjing. Beberapa anak beruang hitam di California yang menunjukkan perilaku tidak biasa itu diyakini para ilmuwan menderita penyakit yang menyebabkan peradangan pada otak mereka.
Rabu lalu California Department of Fish and Wildlife (CDFW) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa selama setahun terakhir, ada empat beruang yang menunjukkan perilaku aneh. Perilaku yang dimaksud antara lain sikap ramah yang tidak biasa dan terbuka terhadap manusia. Mereka seolah tidak takut pada manusia.
Keempat beruang itu kini telah dibawa oleh pihak berwenang untuk dibius dan menjalani pemeriksaan. Keempat beruang itu menderita gangguan saraf akibat ensefalitis, atau radang otak, kata CDFW seperti dilansir Yahoo!Finance.
Beruang terbaru yang ditemukan menderita penyakit itu dibawa masuk bulan lalu dari Pollock Pines di El Dorado County. Beruang betina muda yang badannya kurus itu dilaporkan bergerak ke halaman belakang perumahan dan tidak takut mendekati manusia. Tetangga mulai memberi anak beruang itu air, apel, dan stroberi, yang bertentangan dengan pedoman CDFW.
Baca Juga: Badan Kesehatan AS Beri Panduan untuk Menghadapi Wabah Zombie
Pernah juga beruang itu melompat ke bagasi mobil milik seorang pengurus rumah tangga. Kejadian itu mendorong orang-orang untuk mendekati hewan itu dan mengelusnya, kata CDFW.
"Itu bukan perilaku normal," kata Dr. Brandon Munk, seorang dokter hewan satwa liar dari CDFW, kepada CBS Sacramento. "Dan itu pasti merupakan red flag, kan? Itu pasti tanda bahaya bahwa ada sesuatu yang tidak benar."
Seorang ahli biologi dan penjaga satwa liar CDFW menyelidiki situasi tersebut dan terkejut menemukan beruang tersebut menunjukkan perilaku "seperti anjing" dan bertindak nyaman secara mencurigakan di sekitar manusia. Beruang itu bahkan mengambil sebuah apel untuk dimakan di depan orang-orang.
"Secara fisik dan mental, beruang itu tampak tidak benar, berjalan secara aneh, kuyu, dan tidak responsif seperti beruang pada umumnya," kata CDFW.
Beruang itu kemudian dibawa Wildlife Investigations Laboratory (WIL) CDFW di Rancho Cordova untuk mendapatkan observasi dan evaluasi. Dokter hewan menemukan tubuh beruang itu tertutup kutu dan beratnya hanya 21 pon, jauh dari berat ideal 80 pon yang harusnya dimiliki beruang betina dengan usia yang sama seperti dia.
Beruang itu juga menunjukkan tanda-tanda kelainan neurologis dengan tremor kepala dan posisi kepala yang sedikit miring. Setelah hasil tes menunjukkan bahwa si beruang telah mengalami defisit neurologis dan perilaku, beruang itu kemudian di-eutanasia.
Baca Juga: Minum Air Rumput Fatimah bagi Ibu Bersalin, Bermanfaat atau Berbahaya?
Pemeriksaan post-mortem (setelah kematian) sedang dilakukan, kata CDFW. Namun, temuan awal mengonfirmasi bahwa beruang itu menderita ensefalitis, seperti halnya tiga beruang lain yang menunjukkan perilaku serupa yang telah menjalani pemeriksaan di WIL CDFW selama setahun terakhir. Sayangnya, semua beruang muda itu akhirnya juga harus mati di-eutanasia karena masalah kesehatan mereka.
"Setiap kali hewan liar datang ke perawatan kami, hasil terbaik yang mungkin adalah pelepasan kembali ke alam liar," kata Munk. "Itu tidak mungkin bagi beruang yang mengalami gangguan saraf ini. Saat ini, kami tidak tahu apa yang menyebabkan ensefalitis itu. Jadi kami tidak tahu apa, jika ada, risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan beruang ini terhadap hewan-hewan lain."
Menurut CDFW, fenomena ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2014 di wilayah Tahoe Basin dan telah terjadi di beberapa wilayah California sejak saat itu.
Pada 2019, seekor beruang dengan kepala miring mendekati seorang peseluncur salju di Northstar California Resort dalam interaksi dekat yang direkam dan dibagikan (ke media sosial) secara online. Juga baru-baru ini, seekor beruang masuk ke ruang kelas dan "duduk di belakang seperti anak anjing," kata Ann Bryant, direktur eksekutif organisasi nirlaba Bear League, kepada CBS Sacramento.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon
Gel Duri Landak Berpotensi Sembuhkan Luka: Termasuk Luka akibat Tertusuk Duri?
Momen mengerikan serangan beruang ganas kepada tiga pria tertangkap kamera. Akibat serangan tersebut, ketiganya kehilangan nyawa.
Momen tersebut terjadi pada 2014 silam di Pulau Sakhalin, Rusia. Beberapa saat sebelum serangan keji itu, salah satu korban sempat mengabadikan kedatangan kawanan beruang pakai ponselnya.
Rekaman tersebut awalnya. memperlihatkan seekor beruang kecil tengah duel dengan seekor anjing. Tak lama kemudian munculah sang induk yang berukuran besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba beruang dewasa itu berlari ke arah gerombolan pria tadi. Dan inilah saatnya rekaman mengerikan itu berakhir.
Menurut para ahli yang dikutip dari kantor berita Interfax, kala itu memang sering terjadi serangan beruang. Aktivitas manusia diduga menjadi penyebab terjadi serangan tersebut,namuninsiden tersebut bisa pula disebabkan karena beruang-beruang tersebut kelaparan.
Mereka mengatakan bahwa jaring dan penghalang menghalangi salmon berenang ke sungai untuk bertelur, sehingga mamalia tersebut tidak memiliki pasokan makanan yang teratur.
Cuaca ekstrem yang terjadi hampir sepuluh tahun lalu mungkin juga mengganggu bioritme beruang dan pasokan makanan, kata Vladimir Krever, yang saat itu menjabat sebagai direktur program keanekaragaman hayati di WWF Rusia.
Beberapa serangan termasuk terjadi pada pukul 02.00 dini hari di stasiun meteorologi di hutan Republik Sakha.
Sebelum tragedi tiga pria tersebut, beruang sempat merobohkan pintu trailer tempat tinggal dan menggigit lengan seorang wanita di dalamnya. Untungnya, predator tersebut akhirnya ketakutan karena teriakan keras wanita tersebut.
Tiga hari sebelumnya, seekor beruang menyergap seorang anak laki-laki di pulau Iturup saat dia sedang berjalan pulang dari rumah neneknya.
Beruang itu dilaporkan telah menyeret anak berusia 14 tahun itu ke pantai pada saat pihak berwenang setempat tiba dan menembaknya hingga tewas. Akibat penyerangan tersebut, bocah tersebut harus mendapat 170 jahitan, demikian dikutip dari Unilad.
Suatu hari, seekor anak beruang muncul di Lapangan Terbang Orlovka, Tver (181 km di barat laut Moskow). Tak ada yang tahu persis bagaimana ia sampai di sana, tetapi kemungkinan besar dia tersesat saat keluar bersama induknya. Apa pun alasannya — dan meski berbahaya — ia nekat mendekati permukiman manusia karena lapar.
Ternyata, alih-alih diusir, para pilot yang bekerja di lapangan terbang itu malah merawatnya. Mereka memberinya makan, tempat tinggal, dan menamainya Mansur. Dalam bahasa Altai, mansur berarti ‘Misha’. Misha itu sendiri merupakan panggilan sayang orang Rusia kepada beruang (seperti Masha memanggil teman beruangnya ‘Misha’ dalam serial Masha and the Bear) dan siapa pun yang bernama Mikhail. Apalagi, si pemilik lapangan terbang memang berasal dari Altai. Sejak itu, Mansur berteman akrab dengan manusia, tapi ia paling dekat dengan seorang pilot bernama Andrei Ivanov.
Berburu beruang dengan senjata api
Perburuan beruang abad ke-20
Tentu saja, dalam setiap kasus sebelumnya, senjata api dapat digunakan untuk membunuh beruang yang terjebak atau sedang memakan gandum. Namun, cara berburu beruang yang paling rumit (selain dengan rogatina) di alam luar adalah dengan menggunakan senapan.
Pemburu bergerak melalui hutan melintasi wilayah beruang. Ketika dia menemukan hewan tersebut, dia harus mendekatinya sedekat mungkin dan membuat tembakan akurat ke arahnya. Si pemburu harus bergerak diam-diam. Jika terdengar retakan ranting di hutan, seekor beruang dapat mengetahui siapa yang melakukannya: kaki manusia atau cakar hewan lain. Ia pun akan segera bereaksi.
Seekor beruang cokelat muda di alam liar
Seorang pemburu Rusia suatu kali menceritakan kisah perburuan beruang yang berakhir fatal. Temannya, Andrei, melihat seekor beruang dengan bobot kira-kira mencapai 150 kilogram tengah memakan buah-buahan di hutan. Jarak Andrei dan beruang itu sekitar 30—40 meter. Setelah menunggu binatang itu mendekat, Andrei menembakkan peluru ke area jantung. “Bahkan pada saat tembakan, dia tahu ada yang tidak beres. Beruang itu hanya meraung dengan keras, langsung berbalik, dan menyerbu ke arah pemburu. Sedetik kemudian Andrei dirobohkan oleh kekuatan cakar beruang.”
Untunglah, sang pemburu berhasil bertahan dengan berpura-pura mati. Beruang biasanya tidak langsung memakan mangsanya, tetapi menyembunyikannya di bawah daun agar sedikit membusuk. Setelah beruang itu menutupi Andrey dengan dedaunan dan semak belukar dan pergi, pemburu yang terluka itu berhasil merangkak keluar dan melarikan diri. “Tiga tulang rusuk yang patah, paha yang robek, dan punggung yang terkoyak adalah hasil perburuan ini,” kata sang pemburu menyimpulkan. Dia nyaris mati. Jadi, pertarungan melawan penguasa hutan terkadang bisa berakhir dengan kemenangan sang Master.
Status hukum perburuan beruang di Rusia
Pada abad ke-20 di Uni Soviet, perburuan beruang tidak diatur secara khusus oleh undang-undang apa pun kecuali undang-undang umum tentang perburuan. Keputusan Dewan Komisar Rakyat tentang Berburu (20 Juli 1920) dan undang-undang berikutnya, Peraturan tentang Perburuan dan Perburuan Ekonomi Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia (10 Oktober 1960) menyatakan bahwa seorang pemburu harus berusia minimal 18 tahun dan memiliki surat izin berburu. Surat izin atau lisensi tersebut diberikan kepada siapa pun yang “lulus ujian aturan berburu, keamanan selama berburu, menggunakan senjata api untuk berburu, dan telah membayar biaya lisensi negara,” bunyi undang-undang tahun 1960 itu.
Saat ini di Rusia tak ada yang berbeda. Untuk berburu, Anda harus memiliki lisensi dan senjata berburu (jika Anda menggunakannya) yang terdaftar. Namun, beberapa daerah menerapkan aturan tertentu untuk berburu beruang. Di Permskaya oblast, misalnya, Anda dapat berburu beruang dari 1 April hingga 30 Mei. Di Kostroma, dari 5 April hingga 15 Mei, dan kemudian dari 1 Agustus hingga 30 November. Aturan ini bergantung pada jumlah populasi beruang di wilayah itu dan musim kawin beruang coklat. Di beberapa daerah, perburuan beruang dilarang sementara karena jumlah populasinya yang rendah.
Bagaimanapun, sebuah keluarga di Rusia telah belajar hidup berdampingan bersama seekor beruang. Sementara di beberapa daerah, beruang berkeliaran di permukiman penduduk — dan itu bukan karena mereka senang menyapa penduduk setempat.
Berburu di ladang gandum
Model rumah pohon pemburu beruang
Nikolay Maksimovich (CC BY 3.0)
Sebelum hibernasi, saat musim gugur tiba, beruang ingin menambah berat badan. Mereka menyukai gandum, dan sering datang ke ladang untuk makan biji-bijian yang lezat. Beruang dapat diburu saat melakukan aktivitas ini, tetapi pemburu tidak boleh hadir di ladang, atau dialah yang malah menjadi mangsa si beruang.
Untuk memburu beruang di ladang gandum, seorang pemburu harus membangun semacam rumah pohon kecil. Di situlah ia bisa menunggu dan mengamati beruang yang sedang memakan biji-bijan. Rumah pohon itu harus lebih tinggi dari lima meter di atas tanah, dan si pemburu sama sekali tak boleh bersuara dan, yang terpenting, tidak berbau. Pemburu berpengalaman tidak mencukur selama berminggu-minggu sebelum berburu beruang, mereka tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak menggunakan deodoran apa pun. Pakaian dan sepatu yang mereka gunakan memiliki cukup lubang untuk pertukaran udara sehingga menghilangkan segala jenis bau.
Seorang pemburu harus menunggu di rumah pohonnya sampai beruang itu cukup dekat untuk melepaskan tembakan yang akurat, membidik tepat ke jantungnya. Bagaimanapun, si pemburu harus memeriksa apakah binatang itu benar-benar sudah mati sebelum mendekati tubuhnya. Beruang adalah hewan yang pintar dan licik. Beruang yang terluka bahkan dapat pura-pura berbaring dan menunggu untuk menyerang pemburu yang ceroboh.
Beruang Punya Ingatan Kuat
Mansur senang tinggal di rumah barunya. Selalu ada orang di lapangan terbang, seperti para penjaga, pilot, dan — favorit Mansur — perempuan yang memberinya makan, serta, tentu saja, Andrei, “sang ayah” yang sering berkunjung.
“Dia beruang dewasa yang sehat. Beratnya 250 kilogram dan tingginya 2,5 meter, cukup besar untuk ukuran anak beruang berusia tiga tahun, dan dia selalu ingin bermain!” kata Andrei. “Tapi sebelum saya pergi dan menemuinya, saya selalu berusaha mencari tahu suasana hatinya saat itu. Jika dia tenang, Anda bisa berkomunikasi dengannya, tetapi Anda tak boleh terlalu memaksanya. Dia kadang-kadang bisa pergi begitu saja ketika sedang bermain. Jika dia bersikap begitu, berarti itulah saatnya untuk berhenti.”
Para pilot kerap berkonsultasi dengan keluarga Pazhetnov serta para ahli dari Kebun Binatang Moskow. Mereka selalu bilang, jangan menggunakan kekerasan. Ketika beruang masih kecil, manusia memang lebih kuat. Namun, dia tak akan lupa bagaimana orang-orang pernah menakut-nakutinya. Ketika tumbuh besar, dia akan membalas perbuatan orang itu.
“Sejauh yang saya tahu, beruang yang menyerang manusia biasanya pernah dianiaya,” kata Andrei. “Kami terkadang menemukan grapeshot (sejenis peluru) pada kaki atau kepalanya. Itu artinya mereka ditembak, biasanya dari belakang.”
“Seorang kru pilot helikopter dari Magadan pernah bercerita tentang dua orang yang terluka di atas kapal beberapa tahun lalu — mereka diserang beruang,” kenang Andrei. “Yang pertama meninggal di tempat karena tak sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara, yang kedua bilang bahwa mereka berburu di atas kapal dan melihat seekor beruang tengah menangkap ikan di sungai. Mereka kemudian menembak beruang itu. Ia tertembak, tapi tidak mati — ia melarikan diri. Tiba-tiba, kapal memasuki pusaran air dan membuat kapal berbalik arah. Beruang itu melihat dan langsung menyerang. Hewan itu punya ingatan kuat.”
Jadi para pekerja di lapangan terbang berkomunikasi dengan Mansur secara setara — tak ada yang mencoba melatihnya. “Beruang bukan hewan peliharaan. Dia memiliki kemauannya sendiri. Kita bisa berunding, berkomunikasi, dan menarik minatnya, sama seperti manusia,” jelas Andrei.
Berburu beruang dengan anjing
Seekor beruang dipancing keluar dari sarangnya dengan bantuan anjing. Krasnoyarskiy krai, Rusia.
Anjing dapat membantu berburu beruang baik dari sarangnya maupun di hutan terbuka. Dalam kasus pertama, anjing-anjing pemburu akan membangunkan beruang dengan menggonggong sehingga membuat si beruang kesal. Beruang kemudian keluar menggali sarangnya yang ditutupi sumbatan tebal yang terbuat dari rumput, lumut, dan tanah. Ketika ia membuka “pintu rumahnya”, anjing-anjing segera menggigit beruang tersebut, sementara pemburu menyerangnya dengan tombak atau senjata api.
Dalam kasus perburuan di hutan terbuka, anjing-anjing akan mengikuti jejak beruang dan mengepung hewan itu sampai si pemburu tiba. Anjing laika adalah anjing terbaik untuk urusan berbahaya semacam ini. Namun, pasti ada beberapa anjing yang menjadi korban. Bagaimanapun, serangan anjing tidak dapat melukai beruang secara serius, sedangkan seekor beruang dapat membunuh seekor anjing laika dengan sekali pukul. Jadi, anjing-anjing itu akan bergantian menyerang, meninggalkan gigitan yang menyakitkan. Beruang kemudian akan duduk untuk melindungi panggulnya dan, dengan begitu, menjadi sasaran empuk bagi pemburu.
Suka Pesawat, tapi Takut Terbang
Meski begitu, kehidupan Mansur di lapangan terbang sangat berbeda dengan di hutan. Mansur tertarik pada teknologi. Saat masih kecil, ia mulai memanjat pesawat. Pilot-pilot bahkan membawanya naik ke dalam kokpit, tetapi ia ketakutan. Meski sangat penasaran, beruang pada umumnya adalah hewan pemalu.
“Ketika kami mulai menyalakan mesin, dia ketakutan, naik ke lutut saya, mengularkan wajahnya ke luar jendela, dan memeluk leher saya dengan cakarnya. Saya kemudian merasakan sesuatu yang hangat dan lembek dan, ya … agak bau. Rasa takut benar-benar bisa membuat Anda … ya, Anda paham maksud saya,” kata Andrei sambil tertawa. “Namun lima menit kemudian, pesawat mendarat, dia berlari-lari seolah-olah tak ada yang terjadi. Sejak itu, kami sepakat untuk tidak menakutinya lagi.” Namun, Mansur suka naik mobil. Begitu masuk, tak ada yang bisa menariknya keluar. Saat melihat truk, dia akan berlari dan mengais gagang pintu.
Mansur bahkan tidak berhibernasi pada musim dingin lalu. “Meski para ahli tak bisa menjelaskan kenapa Mansur tak mau berhibernasi, mereka mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Andrei.
Sebelumnya, siapa pun boleh datang dan melihat Mansur. Namun, jumlah pengunjung makin banyak. Karena itu, kami harus membatasi jumlah pengunjung supaya tidak membuat si beruang kesal. Selain itu, beberapa orang memberinya makanan tidak sehat. “Orang-orang berbaris di luar seperti hendak ke Mausoleum (Lenin) atau Kebun Binatang Moskow,” kata Andrei. “Akhirnya, kami memutuskan untuk mengizinkan kunjungan hanya jika orang-orang bersedia melakukan subbotnik (tradisi kerja bakti pada akhir pekan). Dengan begitu, mereka melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bisa bermain dengan Mansur.”
Pada tahun 1993, sebuah keluarga Rusia menampung seekor beruang berusia tiga bulan yang kelaparan. Bagaimana mereka bisa mengubah binatang buas ini menjadi hewan peliharaan yang sangat jinak?
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
PENAFIAN: Russia Beyond sangat menentang segala jenis penyiksaan hewan termasuk, tentu saja, perburuan hewan liar, seperti beruang. Kami menulis artikel ini semata-mata untuk informasi dan referensi sejarah.
“Kami bermain ski di lintasan ski cukup lama. Akhirnya, kami berhenti di sebuah pohon cemara yang roboh dan tertutup salju. Di bawahnya terdapat sebuah liang. Setelah semuanya siap, petugas kehutanan mulai menusukkan tiang panjang di bawah akar pohon cemara yang terbalik itu. Pamanku, sambil tersenyum, berkata, ‘Arahkan ke tulang belikat, jangan memeleset. Itu beruangmu, bidik, tetapi jangan terlalu bersemangat’.”
Tiba-tiba, di bawah salju, terdengar geraman, dan kemudian raungan …. Pada saat yang sama, seekor beruang besar hampir keluar dari salju. Tak sadar, aku membidik dan menarik kedua pelatuk.
Gemuruh tembakan dan raungan yang mengerikan …. Aku bersandar di sebuah pohon pinus, seolah-olah merasa mati segan hidup tak mau, dan aku tak bisa melihat menembus asap. “Bravo, bagus sekali! Tepat sasaran!” ujar pamanku. Mereka menyingkirkan salju dan menarik seekor binatang besar, beratnya 262 kilogram. Kedua peluru mengenai jantung!”
Begitulah penulis Rusia Vladimir Gilyarovsky (1853—1935) mendeskripsikan perburuan beruang bersama kerabatnya ketika dia baru berusia 15 tahun! Namun, menembak beruang yang baru bangun dari hibernasi hanyalah salah satu teknik berburu. Gilyarovsky juga menyebutkan tombak, perangkap beruang, lubang yang ditutupi semak belukar dengan turus-turus tajam di bawahnya — berburu beruang adalah tradisi Rusia kuno.
Lima cara memburu beruang ala orang Rusia
Pesta berburu beruang
Jauh sebelum para pemburu Rusia mengenal senjata api, mereka telah menemukan cara untuk menjatuhkan sang Master menggunakan senjata tajam, tombak, dan jebakan. Namun, sebelum berburu beruang, para pria harus mengikuti tradisi tertentu. Sebelum perburuan, siapa pun yang ikut harus mandi. Mereka juga pantang berhubungan seks. Semua ini dilakukan untuk meminimalisasi bau badan sehingga beruang, yang memiliki indra penciuman yang baik, tak menyadari kehadiran manusia. Para pemburu bahkan menyimpan pakaian mereka selama semalam di dalam karung berisi ranting-ranting pinus dan pohon cemara agar beraroma seperti hutan.
Rogatina (berasal dari kata rog yang berarti ‘tanduk’ dalam bahasa Rusia) adalah tombak khusus pemburu beruang. Tombak ini berukuran pendek dengan batang yang berat. Bagian terpenting adalah bilahnya yang lebar dan bermata dua seperti daun dengan panjang 20 sampai 60 sentimeter dan lebar sampai tujuh sentimeter. Bilah ini dapat meninggalkan luka lebar dan mengeluarkan darah sebanyak mungkin.
Rogatina biasanya digunakan untuk menjaga jarak sementara pemburu lain menjatuhkannya dengan tombak. Bagaimanapun, ini adalah cara paling berbahaya untuk berburu beruang yang hanya bisa dilakukan oleh pemburu paling terampil.
Yang sebaiknya tak disebutkan
“Pemburu menusuk beruang, sementara anjing menggigitnya”, gambar rakyat Rusia.
Orang Rusia selalu terpesona dengan beruang, dan menjinakkan beruang merupakan seni kuno di antara skomorokh (kelompok penyanyi) Rusia. Sementara itu, keberhasilan berburu beruang merupakan “kenaikan level” yang amat penting bagi tiap pemburu dan juga membawa konotasi mistis karena hewan itu dianggap sebagai “penguasa hutan”. Karena binatang itu amat menakutkan, ada takhayul yang melarang memanggilnya dengan nama aslinya, ber, dalam bahasa Rusia Kuno. Karena itu, selain medved ‘yang tahu madu’, di Rusia, beruang juga biasa dijuluki Master.
Memburu beruang Rusia tentu dapat berakibat fatal. Beruang cokelat dewasa dapat memiliki berat hingga 400 kilogram. Ia bisa berlari secepat kuda dan melakukan lompat jauh. Penglihatan beruang tidak terlalu bagus, tetapi pendengaran dan penciumannya sempurna. Ketika beruang terbangun dari hibernasi, ketakutan, atau terluka, ia menjadi sangat berbahaya. Jadi, sekalipun perburuan gagal dan para pemburu tak dapat menjatuhkan beruang yang terbangun atau terluka dengan segara, dan binatang itu lari ke hutan, para pemburu harus mengatur penyerbuan. Beruang yang marah karena diganggu dan terluka bisa sangat berbahaya jika lari ke sebuah desa.
Bagaimanapun, menyerang beruang bukanlah perkara mudah. Tengkoraknya yang berbentuk kerucut memiliki tulang yang tebal. Jadi, para pemburu Rusia tahu betul bahwa menembak kepala beruang tak dapat melukai binatang buas itu: sebagian besar peluru memeleset ke sisi tengkorak dan tidak menyebabkan luka serius. Jadi, para pemburu biasanya mengincar jantung binatang itu.